Ketika Tikus dan Ayam Menjadi Penolong
Sudah dua malam ini aku terbangun gara-gara mendengar suara binatang di sekelilingku. Malam pertama aku terkejut ketika mendengar suara tikus yang berteriak-teriak di atas atap rumah. Kemudian aku terbangun dari tidurku. Sedangkan malam ini aku terkejut dengan suara ayam yang juga menjerit-jerit tidak karuan, dan aku pun terbangun dari tidurku. Entah mengapa binatang-binatang itu telah berusaha membuat aku untuk terbangun.
Memang selama ini aku selalu beniat agar bisa bangun tengah malam untuk melakukan salat tahajjud. Karena aku ingin mengubah hidupku ke jalan yang lebih baik yaitu dengan mendekatkan diri kepada Sang Khalik. Tapi entah mengapa sulit sekali aku bisa melakukannya. Aku sulit untuk bangun. Rasa berat dan keengganan selalu menyertaiku. Setiap kali aku berusaha bangun seperti ada yang menyeretku untuk terus menikmati mimpi-mimpiku. Meskipun aku sudah membunyikan alarm, tapi tetap saja ia tidak kugubris. Aku memilih menarik selimutku kemudian melanjutkan mimpi-mimpiku.
Aku baru sadar, dua malam ini rupanya ada cara lain agar aku bisa terbangun. Aku tertolong oleh keadaan. Aku terbangun gara-gara makhluk Allah, tikus dan ayam. Barangkali mereka mengerti dengan niat baikku untuk bangun tengah malam? tetapi aku tidak bisa melakukannya sendiri? Atau barang kali Tuhan mengirimkannya untuk membantuku bangun tengah malam? semua itu tentu menjadi ibrah tersendiri. Terlepas dari semua itu yang jelas aku bisa terbangun karena makhluk-makhluk itu. Shingga aku pun bisa melaksanakan salat dua rakaat di tengah malam. Dan aku merasakan kedamaiannya. Inilah cara Tuhan menuntunku ke jalan yang benar. Mudah-mudahan aku bisa terus istikomah untuk melaksanakan salat tahajjud. Semoga aku bisa tetap bangun tengah malam meski tanpa bantuan makhluk-makhluk itu lagi. Aku harus bisa melawan diriku sendiri.
Sekarang aku harus berterima kasih kepada makhluk Allah itu. Karena mereka aku bisa terbangun dua malam ini. Akan tetapi bagaimana caraku berterima kasih? Kutau selama ini mereka juga telah mengganggu kami. Mereka mengusik benda-benda yang ada di rumah kami. Terutama tikus. Kalau mereka sudah banyak kadang membuat hati jengkel. Sehingga kami harus memutuskan untuk membasmi mereka. Apakah itu salah? Sementara di sisi lain mereka juga telah membangunkanku di tengah malam. Bukankah bangun di tengah malam itu adalah hal yang baik?
Berbeda dengan ayam. Aku memang sering juga kesal terhadapnya. Terutama ketika mereka masuk rumah, naik ke teras kemudian berak sembarangan di sana. Aku sadar mereka adalah binatang. Tapi karena egoku sebagai manusia kadang aku harus melemparnya dengan apa saja yang ada di dekatku. Dilain pihak aku juga harus memotong leher mereka. Kami menyantap dagingnya yang empuk. Untuk hal yang satu ini, memang sudah sunnatullah. Ayam adalah makanan yang halal.
Post a Comment for "Ketika Tikus dan Ayam Menjadi Penolong"
Terima kasih atas komentar baik Anda.