Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Sehat Itu Mahal, Selagi Sehat Ayo Bergerak

Sebagai konsekuensi saya tidak menulis tadi malam maka pagi ini saya harus menyelesaikan tugas tersebut walaupun dalam keadaan mendesak. Saat ini saya sedang beradi di sekolah. Seperti biasanya pagi-pagi saya datang ke sekolah kemudian duduk di depan computer ini. Sedangkan di bawah sedang berlangsung kegiatan pembacaan doa bersama oleh anak-anak. Saya memulai penulisan ini dengan mengucapkan “Bismillahirraahmamanirrahim.”

Alhamdulillah, pada hari ini saya masih diberikan kesehatan dan keafiatan sehingga saya bisa melaksanakan kewajiban saya sebagai seorang guru di madrasah tercinta ini. Karena kesehatan adalah nikmat yang paling tinggi setelah nikmat iman, maka sudah sepantasnya kita semua selalu berusaha menjaga kesehatan agar kita terhindar dari penyakit. Lebih-lebh di masa pandemi ini, kesehatan itu sangat mahal harganya. Sedangkan nyawa melayang setiap hari baik itu karena pandemi, atau ataupun tanpa pandemi. Sebab kematian adalah wajib dan akan dihadapi setiap yang hidup atau bernyawa. 

Betapa pentingnya kita menjaga kesehatan agar tetap bisa hidup dengan fix. Menjalankan syariat tanpa sakit-sakitan tentu akan lebih nikmat ketimbang ketika kita sedang dalam keadaan terbaring sakit. Kalau sudah sakit tidak ada yang mengenakkan. Makanan terlezat di dunia pun bakalan hambar. Pemandangan terindah tidak bisa dinikmati oleh mata kita. Bau-bauan parfum termewah takkan bisa terhirup oleh rongga hidung kita. Begitu pula kenikmatan-kenikmatan lainnya tidak menjadi nikmat lagi. Karena kondisi tubuh kita yang sudah lemah (drop), maka kita hanya membutuhkan asupan sekedar saja. Itu pun kalau Tuhan berkehendak, kita akan meninggal dunia. 

Betapa hidup ini sejatinya memang sangat pendek. Pergantian siang dan malam begitu cepatnya. Seolah-olah kita berada di dalam ayunan. Sesaat kita berada di atas, sesat kita berada di bawah. Maka apalah artinya semua yang kita miliki jika tidak dipergunakan atau dimanfaatkan. Misalnya kesehatan, kita harus pergunakan dia sebagai suatu yang sangat langka. Kita harus manfaatkan dia untuk kehidupan sehari-hari yang lebih baik. Apa-apa yang seharusnya kita lakukan, kita selesaikan secepatnya. Karena kalau menunggu besok, maka kesempatan untuk mengerjakan yang akan sirna. 

Sudah banyak contoh pelajaran yang bisa kita ambil hikmahnya dalam kehidupan kita sehari-hari. Baru-baru ini saja beberapa orang sudah mendahului kita. Mereka ada yang meninggal karena sakit, ada yang karena sudah tua, ada pula yang meninggal dengan tiba-tiba. Semuanya tidak ada yang tau kapan mereka dijemput. Orang-orang tidak sadar kapan mereka akan meninggal dunia. Semua kembali kepada kita. Apakah kita sudah siap untuk dijemput?

Kematian adalah rahasia Allah. Maka selagi sehat kita sehat haruslah mempersiapkan diri untuk menjemput kematian itu. Kalau sudah tiba, tidaklah ada waktu lagi. Tidak ada yang bisa kita perbut lagi selain menyesali apa yang tidak kita segerakan selama masih tinggal di dunia. Kalau sudah nasi menjadi bubur tidak bisa dirubah menjadi apa pun kalau di dalam  kubur. Nasi yang menjadi bubur di dunia mungkin masih bisa diolah menjadi makanan lain. Tapi kalau di akhirat? Apa yang bisa kita perbuat?

Demikianlah dulu catatan saya di pagi hari ini. Semoga bisa bermanfaat untuk saya pribadi. Karena ini adalah kegiatan latihan menulis yang sangat saya harapkan belakangan ini. Karena sulitnya saya bisa berkonsentrasi mengerjakan kegiatan yang satu ini.  Pada kesempatan ini saya berharap bisa melaksanakan kegiatan menulis sebagai suatu habits yang terus saya lakukan selagi saya masih hidup.

-----------------------------------
Dasan Tumbu, 03 Nov. 2021

Post a Comment for " Sehat Itu Mahal, Selagi Sehat Ayo Bergerak"