Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengalaman Menjadi Pemateri Seminar Menulis


Pagi itu matahari sangat cerah. Sekira pukul 08.30 saya bergegas menuju ke SMA NW Suralaga. Hari itu sangat berkesan dan penuh tantangan bagi saya. Hari itu telah membuat percaya diri saya semakin bertambah. Semua itu berkat murid saya sendiri, yang telah memberikan peluang buat saya untuk berbicara di depan umum. Yaitu pada acara Seminar Menulis Karya Tulis Ilmiah.

Ini kali kedua saya berbicara sebagai pemateri di sebuah seminar. Sebelumnya saya berbicara masih mengenai kegiatan literasi yaitu literasi digital di depan siswa dan mahasiswa. Sedangkan kali ini saya berbicara di depan siswa SMA. Jadi perasaan canggung sebetulnya sudah agak hilang. Hanya saja, kali ini saya mendapatkan undangan yang mendadak. Ketika malamnya saya dikasi tau, lalu paginya langsung di tengah-tengah acara. Tentu hal ini membuat harus belajar ekstra semalaman. Terutama menyiapkan materi dalam bentuk slide untuk saya tampilkan esok hari.

Beberapa buku tentang kepenulisan saya baca ulang pada malamnya harinya. Lalu beberapa poin saya ringkas untuk dipindakan ke powerpoint. Saya harus bergadang sampai pukul 00.00 lewat. Ketika sudah mau pukul 01.00 saya langsung menutup komputer. Karena saya khawatir besoknya menjadi lemah dan malah tidak fix dalam menyampaikan materi. Tetapi begitu ke tempat tidur saya malah tidak bisa tidur. Saya selalu kepikiran bagaimana saya harus menjalankan peran saya sebagai pemateri besok. Saya baru bisa tidur pada jam 02.00 lewat. Lalu bangun pada pukul 04.30 pagi. Berarti saya hanya tidur cuma 2 jam. Meskipun sangat mengantuk saya harus bangun subuh. Karena rencananya saya mau lari pagi sebentar agar tubuh menjadi lebih bugar.

Sesuai perjanjian dengan murid yang mengundang, saya akan pergi jam 08.30. Saya pun menyiapkan segala sesuatunya untuk dibawa. Baru setelah itu pergi dengan menggunakan sepeda motor. Setiba di sana langsung disambut oleh para siswa yang menjadi panitia. Di dalam perjalanan menuju lokasi acara, saya bertemu dengan siswa saya yang sekolah di sana. Namanya Febriana. “Bapak, kita ketemu,” katanya. “Ya, saya jarang melihat Anda,” Katanya. “Ya, Pak, saya diam di rumah saja,” jawabnya. “Ya, jelas jarang lah ya, karena kita kan punya kesibukan masing-masing.”

Baru setelah itu saya ketemu dengan murid saya yang mengundang saya, yaitu Fuji AP. Dia sudah menjadi guru di SMA NW Suralaga. Kami mengobrol sebentar lalu dia menyilakan duduk di tempat yang sudah disediakan. Rupanya masih saya sendiri yang hadir. Sedangkan pamateri yang satunya lagi masih diperjalanan. Sementara siwa-siswi yang menjadi peserta seminar sudah menunggu sebagian.

Sekira pukul 09.00 lebih hampir semua peserta sudah kumpul. Termasuk pemateri yang satu dan juga pengurus yayasan. Lalu acara pun bisa dimulai. Pada acara pembukaan kata sambutan disampaikan oleh pengurus yayasan, dan juga wakil kepala sekolah. Baru setelah itu masuk ke acara inti. Dan saya dipersilakan menjadi pemateri pertama. Alhamdulillah sampai selesai berbicara tidak ada kendala yang berarti. Saya cukup percaya diri meyampaikan materi. Meski ada beberapa poin tempat saya kurang merasa puas. Tapi, saya maklumi. Ini adalah proses. Saya perlu belajar lebih banyak lagi.

Post a Comment for "Pengalaman Menjadi Pemateri Seminar Menulis"